tobie Apocalypse
Number of posts : 722 Age : 40 Lokasi : Simmer Village Registration date : 2007-07-09
| Subject: Melihat Karakter Mon Jul 23, 2007 2:26 am | |
| Dari berbagai Sumber.. Artikel yang cukup populer ;) - Spoiler:
Suatu siang sepasang pasutri turun dari KA di Boston, AS. Yang perempuan mengenakan rok lusuh kedodoran . Suami nya terbalut pantalon tenun yang sudah usang. Mereka bermaksud menemui rektor Harvad University di kota tersebut.
“Beliau sedang sibuk,” ujar sekretaris ketus.
“Kalau demikian, kami akan menunggu,” jawab sang wanita.
Terganggu dengan kedatangan orang dusun tak diundang , sang sekretaris sengaja mendiamkan tamunya seraya berharap mereka akan putus asa dan pergi. Ternyata tidak. Pasutri itu sabar dan rela menunggu berjam-jam, sampai akhirnya sekretaris terpaksa membujuk rektor agar menemui mereka.
Tamu perempuan memulai pembicaraan.”Kami punya anak lelaki yang belajar di Harvard. Ia amat mencintai almamaternya. Bulan lalu ia meninggal karena kecelakaan. Kami bermaksud membuat semacam monument peringatan untuk anak kami tercinta dikampus ini.”
“Nyonya,” sergah rektor dengan nada gusar,” Kami tidak bisa meluluskan permintaan anda. Kalau setiap alumnus Harvard meninggal dan patungnya dipajang, tempat ini akan seperti kuburan masalah,”
“Maaf kami tak bermaksud begitu. Kami hanya ingin menyumbang gedung untuk universitas ini,” Mata sang Rektor terbelalak. Sambil menatap pakaian tamunya yang lusuh, rector menjawab.”Sudahkah anda pikirkan berapa besar biayanya? Untuk membangun sarana fisik kampus ini kami mengeluarkan lebih dari lima juta dollar!”
Perempuan itu terdiam. Rektor tesenyum penuh kemenangan. Mana mungkin mereka punya uang sebanyak itu. Seraya melirik suaminya, perempuan itu berkata lirih,”Kalau biayanya hanya sebesar itu, kenapa kita tidak membangun universitas sendiri saja?” Suaminya mengangguk. Akhirnya pasutri yang belakangan diketahui bernama Leland & Jane Stanford tersebut berpamitan.
Sejarah mencatat tanggal 1 Oktober 1891 di Palo Alto, California , berdiri megah sebuah universitas yang menyandang nama mereka. Stanford University, monumen peringatan untuk putra mereka yang tidak lagi diperdulikan Harvard.
Dongeng diatas memang Cuma “lelucon” belaka. Namun oleh Malcom Forbes, pernah dikutip untuk memberi ilustrasi, “Kita bisa menilai karakter orang dengan melihat cara mereka memperlakukan orang lain”(its)
| |
|